Thursday, July 26, 2007

Take it easy, lina


Relax…take it easy …

I heard these words million times …

You see …it’s easy said than done …….

Please take a look what I am facing now …..

If only I am a sabar person …

Rabb, am ashamed of my unkindness …

I am weak and restless with life …….

I beg for your mercy and forgiveness ….

Wednesday, July 18, 2007

SUMMER TIME



Mail came from one of my overseas friends, asking what u gonna do for Summer.
Summer? Well, for many Indonesian, the word of Summer is not familiar. It mostly only can be met/used in country which has 4 seasons, like in Europe. As for in Indonesia, we have only winter monsoons and summer monsoons (Monsoon is s a heavy rain storm.. The seasons change very little.

For most students (everywhere on this planet), Summer or whatever it calls means no class after having long exams. It’s fun to have 2 or 3 months free of studying. No longer to be in time at school and no pages of home works. I recalled I spent 24 hours a day on fun. But all good things passed by so quickly as cant do something useful of my leisure time. But now, I think that having too long a holiday is like a nightmare.

A good way is having schedule in advance what kinds of activities we r going to do during that holiday. The choice is on our hands. Choose something good for mentality and spirituality. As life has to be balanced for both of those things. Or maybe can start a blog to reflect all the times we had.

We, as Muslims, should be aware of Prophet Muhammad's (peace and blessings be upon him) saying: "There are two blessings that many people lose: health and free time" (Al-Bukhari).

Monday, July 2, 2007

Hidup Tenang


Tidak ada yang benar-benar salah dalam hidup kita. Tapi, mungkin kita memerlukan tubuh sedikit lebih sehat, sedikit lebih terkonsentrasi dan mungkin juga sedikit lebih sukses. Sedikit perubahan sekarang, akan membuat kita lebih sukses dimasa depan untuk jangka panjang


Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah kenali dulu jadual rutin kita. Simak baik-baik ! Bila terlalu padat, ada baiknya kita meluangkan waktu 15 menit untuk berdiam diri tanpa aktifitas apapun setiap harinya. Dengan berdiam diri – baik tubuh maupun pikiran kita mempunyai waktu untuk memikirkan prioritas apa yang harus kita kerjakan sekarang dan menyelesaikannya dengan baik.

Langkah kedua, cobalah mengganti kata “saya” dengan “Anda”. Sebagai contoh, bila kita berkata dengan teman, “Saya suka baju Anda,” cobalah ganti dengan “Anda punya selera bagus dalam berbusana.” Semakin sering mengatakan “Anda” dan memfokuskan perhatian pada orang lain, persahabatan akan tercipta disekeliling kita.

Tulislah semua pemasukan dan pengeluaran kita setiap hari dalam satu buku dan periksalah setiap minggu. Memang sulit mengingat apa yang sudah dikeluarkan apalagi bila kita mengeluarkannya tanpa sadar. Namun, dengan cara ini kita bisa mengontrol kemana uang kita “pergi” dan mendorong untuk berusaha lebih menghemat atau mendapatkan yang lebih banyak pd minggu selanjutnya.

Biasakan membereskan meja kita sebelum meninggalkan kantor atau pergi tidur. Karena kita akan merasa lebih bersemangat bekerja di keesokan harinya bila melihat tempat kerja yang bersih.

Cobalah membagi makanan kita menjadi dua. Makan dulu sebagian, lalu berhenti dan makan bila kita merasa lapar kembali. Sekali lagi, cara ini akan membantu kita mengingat apa yang sudah masuk kedalam tubuh dan kemudian dapat membandingkan seberapa banyak yang kita perlukan untuk sekali makan.

Menabunglah. Yakinkan diri kita untuk bisa menyisihkan 10 persen dari pendapat kotor kita setiap bulannya. Dan yg terpenting, usahakan pengeluaran & pemasukan kita secara seimbang. Selain kita akan merasa bertanggung-jawab dan terkontrol, kita akan mampu memilah kebutuhan yang benar-benar kita perlukan.

Yang terakhir, jangan lupa selalu bersyukur pada segala bentuk (kesehatan atau rezeki, dll) yang dititipkan oleh Allah swt. Karena dengan selalu bersyukur kita akan selalu nikmat dalam setiap langkah dan panca indera kita.


Wednesday, June 27, 2007

Muslim's Manners & Duties


There are no intention for me to put this article on my blog, it’s only a sharing from what I have learnt and absorbed.

Said that without fulfilling these commitments, no individual or group can succeed. Muslims have to live by these values and should invite humanity to these principles. These principles are not limited to one race, tribe, or group, they are universal in their scope and application.

1. To worship Allah alone
2. To be respectful and kind to parents
3. To be good to relatives and to the poor
4. To be careful with money and not waste resources
5. To take good care of children

6. To steer clear of adultery and illicit relations

Sexual perversions bring the greatest harm to individuals and societies. Observing the proper rules in this matter lead to health, happiness, and a good, moral society. Muslims are committed to pure, clean, and socially responsible lifestyle. Islam teaches that one should not come even close to adultery or fornication. This means proper dress codes for males and females, proper behavior in mixed societies, and proper control on social relations and entertainment.

7. To respect every life and not to kill anyone unless in the pursuit of justice
8. To take care of the orphans
9. To fulfill promises and commitments
10. To be honest in business dealings and not cheat in weight or measurement
11. To do things with knowledge and not follow hearsay or act on half knowledge

These are the basic commitments of Muslims as individuals and as people. These are the principles of wisdom and the universal values of Islam. When they are followed, they bring justice, peace, and happiness in this world and they will indeed bring success and salvation in the Hereafter. Let us all try to make these our real commitments.
________________________________________
* Excerpted, from: Dr. Muzammil H. Siddiqi is President of the Fiqh Council of North America.








Tuesday, June 19, 2007

Bertemanlah tapi tidak untuk berbisnis


Tiba-tiba saja saya mendapatkan SMS dari teman yang sudah sekian lama tidak pernah berjumpa dan berniat sekali untuk bertemu dengan saya secepatnya. Pikiran panjang saya mulai bertanya apakah gerangan maksud dari “undangan” tersebut.

Sebelum mengiyakan undangan nya saya (sudah) berpikir dalam ttg hal tersebut. Seorang teman lama tiba-tiba menghubungi dan berusaha mengakrabi sambil membuka pembicaraan masa lalu yang sedemikian seru – saya sudah pasti dapat menebak – mengajak berbisnis, yg banyak orang katakan MLM, Multi Level Marketing.

“Undangan” semacam ini sudah sering saya dapatkan dari banyak teman. Saya sih senang2 saja untuk bertemu tapi klo pertemuan atau pertemanan dibumbui dengan bisnis itu dan semacamnya ..nggak deh !!

Jangan karena kawan lama, maka dengan mudah kita melangkah untuk memenuhi “undangan” tersebut. Pasang Panca Indera kita yg sudah terlatih dengan kehidupan keras Jakarta ini. Atau suasana yang penting menjadi terganggu karena adanya penawaran MLM. Sehingga pertemuan berubah menjadi ajang bisnis. Juga rapat, kelas, perkuliahan, dan banyak suasana dan kesempatan penting berubah jadi `pasar`. Tentu ini akan terasa sangat mengganggu kan?

Dari berbagai macam artikel yg saya baca, biasanya para distibutor “diwajibkan” untuk mencari calon pembeli atau Prospek menurut istilah mereka. Sering hal itu dilakukan dengan tidak pandang bulu dan suasana serta usia. Dan begitu sudah bertemu, ujung-ujungnya menawarkan suatu produk yang pada dasarnya tidak terlalu dibutuhkan.