Wednesday, June 27, 2007

Muslim's Manners & Duties


There are no intention for me to put this article on my blog, it’s only a sharing from what I have learnt and absorbed.

Said that without fulfilling these commitments, no individual or group can succeed. Muslims have to live by these values and should invite humanity to these principles. These principles are not limited to one race, tribe, or group, they are universal in their scope and application.

1. To worship Allah alone
2. To be respectful and kind to parents
3. To be good to relatives and to the poor
4. To be careful with money and not waste resources
5. To take good care of children

6. To steer clear of adultery and illicit relations

Sexual perversions bring the greatest harm to individuals and societies. Observing the proper rules in this matter lead to health, happiness, and a good, moral society. Muslims are committed to pure, clean, and socially responsible lifestyle. Islam teaches that one should not come even close to adultery or fornication. This means proper dress codes for males and females, proper behavior in mixed societies, and proper control on social relations and entertainment.

7. To respect every life and not to kill anyone unless in the pursuit of justice
8. To take care of the orphans
9. To fulfill promises and commitments
10. To be honest in business dealings and not cheat in weight or measurement
11. To do things with knowledge and not follow hearsay or act on half knowledge

These are the basic commitments of Muslims as individuals and as people. These are the principles of wisdom and the universal values of Islam. When they are followed, they bring justice, peace, and happiness in this world and they will indeed bring success and salvation in the Hereafter. Let us all try to make these our real commitments.
________________________________________
* Excerpted, from: Dr. Muzammil H. Siddiqi is President of the Fiqh Council of North America.








Tuesday, June 19, 2007

Bertemanlah tapi tidak untuk berbisnis


Tiba-tiba saja saya mendapatkan SMS dari teman yang sudah sekian lama tidak pernah berjumpa dan berniat sekali untuk bertemu dengan saya secepatnya. Pikiran panjang saya mulai bertanya apakah gerangan maksud dari “undangan” tersebut.

Sebelum mengiyakan undangan nya saya (sudah) berpikir dalam ttg hal tersebut. Seorang teman lama tiba-tiba menghubungi dan berusaha mengakrabi sambil membuka pembicaraan masa lalu yang sedemikian seru – saya sudah pasti dapat menebak – mengajak berbisnis, yg banyak orang katakan MLM, Multi Level Marketing.

“Undangan” semacam ini sudah sering saya dapatkan dari banyak teman. Saya sih senang2 saja untuk bertemu tapi klo pertemuan atau pertemanan dibumbui dengan bisnis itu dan semacamnya ..nggak deh !!

Jangan karena kawan lama, maka dengan mudah kita melangkah untuk memenuhi “undangan” tersebut. Pasang Panca Indera kita yg sudah terlatih dengan kehidupan keras Jakarta ini. Atau suasana yang penting menjadi terganggu karena adanya penawaran MLM. Sehingga pertemuan berubah menjadi ajang bisnis. Juga rapat, kelas, perkuliahan, dan banyak suasana dan kesempatan penting berubah jadi `pasar`. Tentu ini akan terasa sangat mengganggu kan?

Dari berbagai macam artikel yg saya baca, biasanya para distibutor “diwajibkan” untuk mencari calon pembeli atau Prospek menurut istilah mereka. Sering hal itu dilakukan dengan tidak pandang bulu dan suasana serta usia. Dan begitu sudah bertemu, ujung-ujungnya menawarkan suatu produk yang pada dasarnya tidak terlalu dibutuhkan.


Monday, June 18, 2007

A letter from Reiko



This letter sent (to my email) by Reiko Nakatsuchi who stays now in Saskatchewan, Canada.

Lina and I met in 1996 in Japan. She was one of the delegates from Indonesia staying Japan for "the Friendship for the 21st century" program. I joined them as one of the Japanese participants when they were staying in Tokyo. I still remember vividly how wonderful time we spent together. Not only intelligent, but also these Indonesians were such a nice and fun-loving people. Lina was especially affable and we quickly became friends. What I liked about Lina was that she was very warm, yet unconventional. I remember Lina and other girls wanted to color their hair to be brown, so I brought some hair coloring product and we all tried it on together.We were so excited about this, chatting and laughing together a lot. It was one of the greatest memories in my life.

About a half year later, I visited Lina and other friends in Indonesia. Again we spent a great time together. I remember Lina teased me about a guy who drove for us - Lina and I always liked to tease each other about cute guys!
Since then we haven't seen each other but we have kept in touch for almost 10 years. I am sure that we will see each other someday, and we will laugh a lot together without feeling the time we were apart.

Saturday, June 16, 2007

Belajar Menerjemahkan Al Quran


Kelas dibuka tepat pk. 09.30 pagi yg sebelumnya diawali dgn registrasi. Begtu langkah masuk ke dalam kelas hati saya (terus terang) bergetar dan ada rasa minder ato “keder” klo orang Betawi bilang. Bagaimana tidak – mostly who joined this class were a “senior” one – aduh gimana ini. Saya asumsikan mereka itu adalah pribadi2 yg telah mahir membaca Quran dengan baik dan benar (berikut dgn tajwid nya) dan paham mana itu tanda dlammah, sukun dan kasrah.

Saya berangkat dari “ilmu” yang nol… sungguh malu dan merasa tidak ada apa2nya begitu melihat para “senior”masih semangat berdiskusi dan memberi masukan pada kelas. Minder deh, kok baru kali ini tergerak untuk belajar menerjemahkan Alqur’an.

Memang ternyata Metode Granada yg diperkenalkan oleh Ust. Solihin B. Ahmad, Lc ini sungguh sangat simple dan tidak ribet asalkan kita telah memahami benar mana akar katanya dengan cara kita harus buang dulu mana yang akhiran, sisipan dan awalan. Nah baru deh kita mendapatkan kata yang dimaksud. Setelah itu kita juga harus merujuk pada kamus Arab-Indonesia ( wah klo begini saya kalah ama my Mom, she is good at it)

Anyway, masih banyak sekali waktu yg saya harus tunaikan utk dapat menerjemahkan 1 ayat (dulu) deh Insya Allah. Kan kata banyak orang …better late than never
Sebaiknya sedari dini kita sudah belajar/diajarkan bahasa asing selain bhs Inggris atau sejenisnya. Dan sudah bukan kebanggaaan lagi di jaman digital seperti sekarang ini klo hanya mengusasi 2 bahasa. Bangganya apabila di suatu saat nanti (kita lah ) yang bercakap dalam Chinese or Arabic tersebut ……subhanallah itu namanya.

So, let’s think ourselves …when we start to change our view …..




Thursday, June 14, 2007

My sins block my dua


As I sit here alone, the tears rolling down my face
It is not salt, but pain that I taste

So I leave now to go stand before You
I am helpless and alone, what else can I do?

I have asked, I have begged but my sins block my du'a
I will come now still begging, forgive me O Allah

Forgive me and grant me what it is that I ask
For me it is impossible but for You a simple task

I try and I try but I do not succeed
But I understand and know it is because Your Words I do not heed

I hear, yes I hear but I do not always obey
Perhaps that is why I am destitute, isolated and why You have written that I will be alone this way

I have no to blame but the person in the mirror I see
No one else must pay for my sins, no one else, no one else, no one else but me

So I stand before You to again beg forgiveness because You said that I can
You have told us in Your Book that You are Ar-Rahman

I will ask, I will beg but my sins block my du'a
But I will keep asking, forgive me O Allah

Wednesday, June 13, 2007

GILI AIR, Lombok



Kapal Motor (KM) yang bermuatan kurang lebih untuk 15 orang tsb melaju dengan tenangnya ke suatu tempat di tengah laut, Gili Air, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Setelah mengisi energy dengan “bahan bakar”, kami berangkat dari Mataram pagi menjelang pukul 09.00. Kapal Motor telah bersandar menunggu wisatawan (lokal dan mancanegara) utk membawa sejenak kepenatan. KM membelah air biru laut yang bening sekali .Udara pagi yg segar, sinar matahari yang belum menampakkan sinarnya serta deburan ombak kecil sungguh sangat indah sekali pagi itu. Masing2 dari kami telah membawa perlengkapannya sendiri. Pupu yang gemar ber- snorkeling telah siap2 untuk memilih “lokasi” daerah (laut) yang sekiranya patut untuk menyelam. Meynar sang maestro singer tidak henti2nya bernyanyi disepanjang perjalanan . Ali yg lebih menyenangi ber cell phone di manapun (termasuk laut sekalipun) juga selalunya berkirim kabar atau mendapatkan phone call dari teman2nya di Jakarta ..wuih gile banget yaa ... Anna N her princesses dengan sabar dan selalu senyum menjelaskan kepada kami setiap arah kemana KM tersebut ber”jalan”.

Sesekali KM kami berhenti karena kami melihat penyu laut dan beraneka ragam warna ikan berenang di bawah (dapat dilihat dengan jelas, karena kaca bening yg ada didasar yg dimiliki KM tsb). Camera mulailah beraksi dan decak kagum tidak hentinya2 diberikan ….begitu indah ciptaanMu ya Allah. KM dilanjutkan kembali yang sebelumnya kami harus berhenti sejenak untuk menunggu sang Diver snorkeling

KM merapat kemudian ke pulau di tengah laut dan segeralah beberapa penjual lokal langsung mendatangi dan menawarkan dagangannya: colorful shirts/shorts, handmade accessories sampai offering Inn.

Kami lebih memilih jalan kaki (dan juga ternyata ada dokar/cidomo) karena ingin menikmati alam laut yang begitu nyaman. Air kelapa muda yang dibeli langsung ditempat dari local seller dan perbekalan yang kami bawa dari kota siap digelar segera ….hmmmmmmmm ……segar sekaleee. Perjalanan tidak sampai disitu saja. U know what, ternyata di Gili Terawangan itu ada 1 taman burung, tapi sayang kurang terawat.

Sekembalinya ke daratan, perjalanan dilanjutkan untuk mengisi “bahan bakar” yg sudah kosong yaitu ke Warung Makan PEMENANG - semua nya serba fresh ditambah makanan pokok asal Lombok: plecing , beberuk dlsb ...sedapppp

Mencari tempat makan dan nikmatnya ber-travelling sungguh sangat menyenangkan sekali. Semua harus di-design secermat mungkin, baik itu waktu dan lokasinya serta yg penting sekali dengan siapa kita pergi ….ha ha ha ha …Oya yg tak kalah pentingnya adalah harus membawa uang/small change…karena banyak yg kita “sawer” dilokasi. Mereka pikir kita kan turis walaupun lokal ….tapi tidak apa… dan tidak ada salahnya, toh kita diberikan rezeki lebih ….iya kan …… Oke deh silahkan mampir kesini yaaaa.


Sunday, June 10, 2007

Women Practicing Sport


Women Practicing Sport
By Dr. `Ali Muhyy Ed-Deen Al-Qara Daghi**

It is an undeniable fact that woman's practicing sport is, in principle, Islamically accepted. However, there are many conditions to be met in this respect:
1. Women must not adorn themselves for the purpose of being seen by men.
2. They must not unveil any of their private parts that Islam orders them to cover.
3. They must not intermingle with men in any way that brings them physically close together.
It is reported that when the Prophet (peace and blessing be upon him) had a race with `A'ishah (may Allah be pleased with her), he made sure that men were in the front and `A'ishah in the back. This has two significances: First, the permissibility of woman's practicing sport, and second, the requirements to be met in this respect.
Thereby, it is clear that Muslim women's practicing sport is governed by restrictions relating to Islamic observances that must be followed.
_____
___________________________________
Dr. `Ali Muhyy Ed-Deen Al-Qara Daghi is the head of the Department of Islamic Jurisprudence and Its Principles at the Faculty of Shari`ah, Qatar University.

Monday, June 4, 2007

RAINBOW or PELANGI in Indonesian



Rainbow atau pelangi dalam bahasa Indonesia ini sudah jarang sekali ditemukan di Jakarta. Cuaca Jakarta yang “ekstrem” belakangan ini sulit sekali untuk diprediksi. Bisa saja cuaca cerah di pagi hari tetapi sekian jam kemudian mendung dan hujan turun deras mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya.

Dari referensi yang saya baca, Fenomena alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga menginspirasi banyak lagu, dongeng, dan legenda. Tapi dari kacamata sains, pelangi sangat sederhana. Itu cuma fisika optik semata.

Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan.

Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma. Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.

Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.

Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk yang namanya pelangi (Koran Tempo, 26 Sept. 2006)

Nah, bagaimana dengan di tempat teman2 berada - apakah pernah “bertemu” dengan pelangi. If yes, please e-mail me.

Friday, June 1, 2007

Memilih Untuk Berhijab


Apakah kita seorang yang baru masuk islam atau terlahir dari keluarga muslim tetapi belum menutup aurat, kita harus menyegerakan langkah dan panca indera kita karena ketentuan ini wajib dijalankan bagi semua wanita muslim yang telah baligh, sebagaimana yang erdapat pada S. Ahzab; 59 dan S. An.Nur: 31 Tentunya kita tidak mau termasuk pada suatu kaum yang Fasik kan. (Fasik, mengetahui akan ketentuan2 dan hukum2 Islam tetapi tidak menjalaninya).

Bahagianya kita hidup di Indonesia yang kebudayaannya dapat menerima keaneka ragaman perilaku. Cobalah secara perlahan dan terangkan mengapa kita berhijab, dan ada keinginan yang begitu besar untuk menutup aurat. Ini bisa dikatakan suatu proses dari contoh seorang muslimah. Bantu lingkungan kita untuk memahami tentang Islam yang baik dan benar.

Bersyukurlah pada Allah swt, bahwa kita bisa diterima dan dapat “mengeksploitasikan” skill kita di kantor tanpa lingkungan melihat cara kita berpakaian. Tetapi bisa kebalikannya yang kita dapati. Tapi tetaplah bersikap ramah pada mereka dan belajarlah untuk mengutarakan pendapat dengan santun dan benar bahwa ini adalah pakaian Muslimah dan tidak perlu dibesar-besarkan.


Seperti yang kita lihat sekarang ini, banyak sekali cara teman kita memakai hijab. Ulama daripada keempat madzab bersepakat bahwa minimum anggota tubuh yang perlu di hijab (tutup) ialah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Bagaimana bentuk atau fesyen bagi menutup tubuh, terserah kepada keadaan dan budaya asalkan ia memenuhi syarat berhijab.diantaranya tidak ketat/longgar. Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah (Dr. Yusuf AL-Qaradhawi dalam bukunya halal dan haram dalam Islam).

Teruslah memohon pada Allah swt, karena hanya dengan bantuanNya lah kita mampu mengamalkan amalan2Nya tanpa dibebani rasa malas. Dan tetap belajar mencari tahu kegunaan dalam berhijab, sama seperti keinginan tahuan kita dalam mempelajari agama kita sendiri yaitu Islam.

Perempuan2 yang memakai hijab hendaklah bersyukur atas hidayahNya yang telah diberikan kepada mereka, tetapi tidak pula menjadikan amalan hijabnya satu alasan untuk memandang rendah saudara2 kita yang lain.